ARTI SAHABAT
Seharusnya siang itu seperti biasa rara, tia dan jani berkumpul di taman sekolah dekat kolam. Namun kali ini ada yang berbeda belum nampak kehadiran jani di sana.
“jani kemana ra? Kenapa belum kemari?” tanya tia pada rara yang sudah cukup lama menunggu kehadiran jani.
“kata teman teman kelasnya, jani sedang remidi jadi sedikit terlambat keluar kelas” jawab rara.
Namun tak berapa lama jani muncul dari koridor sekolah dan bergegas lari menuju teman temannya.
“hey, maaf teman teman tadi aku ada remidi.”kata jani.
“iya kita sudah tau kok.” jawab tia. “emm....oiyo jan, aku mau lian foto foto kita saat libue kemarin, kamu bawa kameramu? “ tambah nya
“iya, bawa kok.” jawab nya sambil mengeluarkan kamera dari tas nya dan menyerahkannya pada tia.
Saat itu keadaan taman sekolah sedang ramai anak anak juaga sedang berkumpul untuk duduk atau sekedar mengobrol. Saat tia asyik melihat lihat foto yang ada di kamera jano, tiba tiba dua anak laki laki berlari hingga menubruk tia dan tanpa sengaja tia menjatuhkan kamera jani hingga kamera itu terpelanting di genangan air.
Sontak tia dan jani kaget, jani buru buru mengambil kameranya dan mencoba menyalakan kamera itu.
Namun sayanganya kamera itu rusak dan tidak bisa menyala. Jani seketika memarahi tia.
“aduh tia, kamu ceroboh skali, lihat ini kameraku rusak gara gara kamu ! “
“jani, maaf aku benar benar tidak sengaja aku tidak tau jika kejadiannya jadi begini aku benar benar minta maaf.”
“dasar kamu ti!” bentak jani sambil mendorong tia yang ada di depannya lalu berlari meninggalkan tempat itu dan juga teman temannya,. Jani yang saat itu begitu kesal tidak mengetahui apa yang terjadi. Saat ia meninggalkan tia, tia terjatuh akibat dorongan dari jani yang terlalu keras. Kelapa tia terluka karena terkena batu yang ada di bawah nya. Rara dan teman teman lain yang melihat kejadian itu ikut membantu tia.
Keesokan harinya, disekolah jani tetap berkumpul bersama rara. Ia sebenarnya menyadari bahwa hari itu tia sama sekali tidak terlihat, mungkin saja tia hendak berani muncul dihadapan jani setelah kejadian kemarin, pikirnya saat istirahat jani dan rara makan di kantin bersama.
“jan, kamu benar benar marah pada tia?” tanya rara di sela sela makan mereka.
“tentu , dia ceroboh sekali hingga merusak kameraku, dan karena dia kameraku sekarang tidak bisa digunakan lagi.” tegas jani
“tapi jan, apa kamu tidak tahu mengapa tia sekarang tidak ada?” sanggah rara
“dia pasti tidak berani berhadapan denganku, iyakan?” kata jani.
“bukan itu, dia tidak masuk sekolah hari ini karena kepalanya terluka setelah kamu dorong kemarin jan, apa kamu masih tidak bisa memaafkan nya?” jelas rara.
“apa benar ra? Aku tidak tahu kalau semua jadi seperti ini. Aku sunggu jahat pada tia, aku menyesal ra. Sepulang sekolah aku akan menemui toa dan memeinta maaf padanya” sesal jani.
Sepulang sekolah jani ditemani rara untuk ke rumah tia. Sesampainya di rumah tia dan melihat keadaan tian, jani sungguh iba dan menyesal. Ia lari dan segera memeluk tia,
“tia, maaf kan aku, aku tidak tahu jika keadaannya akan seperti ini” sesal jani.
“ia jan aku juga minta maaf atas kejadian kemarin” jawab tia. “aku tidak apa jan” tambah nya.
Kemudian tiga sahabat itu berpelukan beberapa saat. Dan jani pun tersadar bahwa persahabatan yang lebih penting di banding apapun.
0 good:
Post a Comment