:: WELCOME TO MY BLOG, PLEASE COMMENT ::

Tuesday, November 29, 2011

puisi by : fitria


LUKA


aku takpunya alasan, mengapa aku sekarang disini
aku ingin bernyanyi bersama sama seperti waktu kemarin
disini aku sendiri
hanya botol botol minum yang setia menemani tanpa henti


aku rindu meliahat ombak lautan
sama seperti ketika bersama sama jiwa kalian


sekarang ….
aku bagaikan dedaunan yang gugur
yang mengering pada tangkai
dan membusuk pada bumi


perlahan lahan ku pejamkan mataku
dan berharap melupakan hari hari kemarin
yang kita lalui bersama




puisi 3


IBU


ibu kau pelita dalam hidupku
letih terlihat di wajah yang tua itu
tertidur pulas dalam alunan gelap malam
dibalik senyummu teduhkan hatiku
terbayang potret kala engkau masih muda
ajarkan sebuah kata cinta dalam hispuku
kekuatan kasihmu..........
memberi semangan jiwaku saat goyah


pesonamu ibu masih jelas kurasa hingga kini
menemani hingga ku dewasa
derai air mata dan pengorbananmu takkan tergantikan
termakasih ibu atas semua yang kamu berikan.

cerpen 4


SAHABAT JADI CINTA


Pandu, sahabat swaktu aku masih berseragam putih biru. Sahabat dekat banget. Kedekatan yang bikin gosip bahwa aku dan pandu pacaran tidak pernah surut. Tapi entah kenapa aku dan dia, bisa cuek beibeh dengan gosip itu. Benar benar menerapkan prinsip anjing menggonggong kaflah berlalu. Aku merasa nyaman dengan pandu dan pandu pernah bilang kalau dia nyaman bareng aku. Nyaman bersahabat tapi enggak bikin aku dan dia pacaran. Selama itu pula, kami jomblo. Pernah sih kamu membahas soal kemungkinan pacaran.
Tapi kami justru merasa aneh lalu tertawa terpingkal pingkat sampai sakit perut. Kami pun berfikir hanya akan menjadi sahabat.
Lulus smp, pandu melanjutkan SMA di bandung, sementara mimpiku untuk sekolah SMA di luar kota harus di kubur dalam dalam. Papa mengahruskanku tetap sekolah di ungaran. Kehilangan pandu itu pasti, tapi hidup harus berlanjut toh? Lagipula, ini era komunikasi, nggak perlu menyuruh merpati untuk bertukar pesan dengan sahabat.
Tetang perkawananmu dengan pandu, aku sudah mendapat kepastian dari yang bersangkutan. Abi mayu – panggilan akrabmu, Bie – adalah teman SMA pandu. Jangan khawatir dia baik kok. Itu kata pandu melalui pesan pendek waktu itu. Aku memang sengaja bertanya pada pandu. Ya – lah, masa tanya nya di friendster pandu yang nggak di kunci itu. Nanti terbaca dong sama Bie.
Aku memang merasa perlu memastikan hal itu sebelum menerimanya sebai teman. Bukan apa apa, aku hanya ingin berhati – hati. Ini penting untuk antisipasi. Hihihihi, paranoid ? Mungkin. Tapi kalau enggak hati hati pertemanan yang berawal dari ruang maya bisa menjerumuskan kita dalam kesengsaraan.
Buktinya, saya pernah membaca atau mendengar berita kriminal tentang seseorang yang ditipu atau diperkosa teman chattingan nya sesaat setelah mereka bertemu kali pertama, memangsih, tidak selalu begitu. Banyak juga perkenalan melalui internet berujung pada kisah menyenangkan seperti mendapatkan jodoh atau peluang bisnis. Tapi percayalah, daripada menyesal kemudian hari mending kita hati hati. Bagaimanapun, internet bisa di umpamakan sebagi rimba raya yang berisi makhluk baik, jahat maupun netral.
Dan bis kamu adalah salah satu sekian yang kuperoleh melalui internet. Di friendster, kamu memang baru bilang ingin kenalan. Tapi pandu bilang, kamu ingain mengenalku setelah melihat lukisan yang aku berikan pada pandu. Lukisan yang ku berikan sebagai kenang kenangan sebelum ia berangkat ke bandung. Dari friendster kita berlanjut ke MXIT. Disana baru kamu bilang apa yang sudah ku tahu dari pandu.
Lalu kita migrasi ke facebook, tidak terasa 1 tahun kita bersahabat. Sudah banyak sekali perbincangan yang kita dedahkan di ruang maya. Dengan mu aku merasa nyaman curhant atau ledek ledekan seru. Aku justru merasa lebih dekat dengan kamu di bandingkan dengan pandu yang sekarang sudah punya pacar.
Kedekatan tanpa pernah bertemu secara langsung. Padahal, seberapa jauh sih bandung – ungaran? Jelas tidak sepanjang jarak jakarta – new york. Dengan pesawat udara, paling hanya sekitar 1 jam terbang. Tapi setahuku enggak ada pesawt dengan rute bandung – ungaran dan sebaliknya. Kalaulah naik bus atau kereta api, hanya butuh waktu sehari atau semalam dengan catatan tidak ada gangguan di perjalanan.


Tapi entahlah, mungkin justru karena tidak bertemu maka kedekatan ini terjalin. Seperti kamu bilang, setiap kejadian terbangun atas sejarahnya sendiri. Kelak, persahabatan kita akan menjadi bukti sejarah tentang kemampuan teknologi menghubungkan orang.
Aku sedang memikirkanhal itu ketika sebuah pesan pendek masuk ke telepon genggamku.
yem......aku dalam perjalanan ke ungaran naik kereta api. Besok kita ketemu ya?”
aku kaget. Besok??? aku mendadak panas dingin ada kegembiraan meluap, tapi juga kegugupan teramat sangan. Why? Why? Why? Apakah aku telah jatuh cinta pada Bie ?.

cerpen 3


SAHABAT LAMA


“assalam mualaikum” ucap rena di depan pintu rumah lidia, perempuan cantik yang berkulit putih, rambut lurus digerai dan imut ini adalah sahabat lidia. Tidak lama pemilik rumah pun membuka pintu “waalaikum salam” ucap lidia.
haa....rena?” lidia terkaget, karena ia sudah lama tak bertemu dengan sahabatnya itu.
iya ini aku, apa ada yang berudah? Hmmm. “ jawabnya sambil tersenyum kepada lidia.
Mereka pun duduk di teras rumah, bercerita canda dan tawa, rena yang baru saja datang dari luar kota karena ayahnya berpindah tugas, langsung menemui sahabat kecilnya sabtu sore yang tak begitu panas namun cerah.
Ibu lidia datang memberikan dua gelas minuman dan beberapa cemilan untuk mereka.
ini duminum ren,....” ucao ibu lidia
iya tante, makasih maaf udah ngerepotin.”
enggak kok, kayak sama siapa saja, gimana kabar orangtuamu ren?” tanya ibu lidia, karena ibu lidia juga teman ibu rena.
alhamdulidah baik, kapan kapan main kerumahmu dong tan?”
iya besok kapan kapan tante main kerumah mu, tante masuk dulu ya ren?”
kok masuk tan, disini aja ngobrol ngobrol sama kita?”
udah beda urusan hloo”
Mereka pun tertawa karena ibu lidia menggoda dua ana perempuan itu, sambil masuk rumah setelah memberikan kami minuman dan makanan kecil.
Lidia, rena ali melanjutkan cerita cerita yang mungkin itu pengalaman manis ataupun pahit. Sampai sampai waktu tak terasa berjalan cepat dan rena harus pulang kerumahnya.
wahh....udah petang nih, aku pulang yah?” ucap rena sambil melihat jam tangan birunya.
hlo....kan belum selesai cerita ceritanya” jawab lidia.
besok kan hari minggu kita jalan jalan pagi aja, udah lama juga gak jalan jalan pagi, ntar aku ceritain semua deh gimana?” pinta rena
ok, jam 5 ya? Aku tunggu di depan rumah, jangan sampe kesiangan” lidia menyetujuinya
“sipp, sampein sama ibu kamu ya aku pulang, assalam mualaikum.”
iya, waalaikumsalam”




“kringggg......kring.....”
Alrem lidia sudah berbunyi jam menunjukkan pukul 04.45 lalu lidia segera membereskan tempat tidurnya, cuci muka dan shalat subuh. Lidia menunggu rena di depan rumah, warna langit yang cerah di ufuk barat menandaka mataharu akan terbit. Tak lam rena datang
eh.......maaf kesiangan, hehehe” sapanya
iya dak papa, ayo jalan.” ajak rena
sambil jalan menghirup udara pagi yang masih segar, mereka sambil ngelanjutin ceritanya yang kemaren sore belum selesai. Mereka berjalan sambil sedikit menggerakkan anggota badannya. Matahari yang sebentar lagi terbit mereka duduk sambil melihat sang surya yang muncul dilangit cerah menyinari sebagian dari bumi kita ini.
Matahari mulai meninggi, itu tandanya waktu juga semakin siang, dijalan kendaraan pun sudah mulai ada yang kesana kemari, lalu mereka berjalan untuk pulang. Ketika mereka berdua masih asyk cerita ada sebuah sepeda motor yang menyerempet rena, rena terjatuh dan pingsan. Pengendar ugal ugalan itu tidak berhebti tetapi malah melarikan diri, melepaskan tanggung jawabnya.




Pada siang hari rena muali membuka matanya, dan bingung kenapa dia ada di ruangan rumah sakit bang baunya tidak jauh dari obat.
rena....dimana bu?” tanya rena pada ibunya yang berada di samping tidur rena.
kamu tadi keserempet ren, kamu gak papa kan?”
aku gak papa bu, cuma kepala rena agak pusing, dan kaki rena sakit”
rena yang terbaring lemah, kata dokter tidak apa apa hanya syok, dan kakinya sedikitterkilir. Saran doketer kakinya lebih baik di urut, agar dapat cepat sembuh.
Setelah di perbolehkan pulang oleh dokter, rena harus istirahat di rumah, kakinya yang masih sakit sebaiknya di buat gerak gerak sedikit, karena apabila terus menerus didiamkan tulang atau sendi sendinya malah akan kaku, dan mungkin sedikit sulit untuk sembuh.
Dari minggu ke minggu kaki rena semakin membaik, karena rena setiap harinya melakukan gerakan gerakan kecil dapat disebut dengan terapi agar aliran dalah ataupun tulang maupun sendi dapat kembali seperti semula, sehat dan berjalan seperti biasa.

puisi 2


ARTI SAHABAT


Seharusnya siang itu seperti biasa rara, tia dan jani berkumpul di taman sekolah dekat kolam. Namun kali ini ada yang berbeda belum nampak kehadiran jani di sana.
jani kemana ra? Kenapa belum kemari?” tanya tia pada rara yang sudah cukup lama menunggu kehadiran jani.
kata teman teman kelasnya, jani sedang remidi jadi sedikit terlambat keluar kelas” jawab rara.
Namun tak berapa lama jani muncul dari koridor sekolah dan bergegas lari menuju teman temannya.
hey, maaf teman teman tadi aku ada remidi.”kata jani.
iya kita sudah tau kok.” jawab tia. “emm....oiyo jan, aku mau lian foto foto kita saat libue kemarin, kamu bawa kameramu? “ tambah nya
iya, bawa kok.” jawab nya sambil mengeluarkan kamera dari tas nya dan menyerahkannya pada tia.
Saat itu keadaan taman sekolah sedang ramai anak anak juaga sedang berkumpul untuk duduk atau sekedar mengobrol. Saat tia asyik melihat lihat foto yang ada di kamera jano, tiba tiba dua anak laki laki berlari hingga menubruk tia dan tanpa sengaja tia menjatuhkan kamera jani hingga kamera itu terpelanting di genangan air.
Sontak tia dan jani kaget, jani buru buru mengambil kameranya dan mencoba menyalakan kamera itu.
Namun sayanganya kamera itu rusak dan tidak bisa menyala. Jani seketika memarahi tia.
aduh tia, kamu ceroboh skali, lihat ini kameraku rusak gara gara kamu ! “
jani, maaf aku benar benar tidak sengaja aku tidak tau jika kejadiannya jadi begini aku benar benar minta maaf.”
dasar kamu ti!” bentak jani sambil mendorong tia yang ada di depannya lalu berlari meninggalkan tempat itu dan juga teman temannya,. Jani yang saat itu begitu kesal tidak mengetahui apa yang terjadi. Saat ia meninggalkan tia, tia terjatuh akibat dorongan dari jani yang terlalu keras. Kelapa tia terluka karena terkena batu yang ada di bawah nya. Rara dan teman teman lain yang melihat kejadian itu ikut membantu tia.
Keesokan harinya, disekolah jani tetap berkumpul bersama rara. Ia sebenarnya menyadari bahwa hari itu tia sama sekali tidak terlihat, mungkin saja tia hendak berani muncul dihadapan jani setelah kejadian kemarin, pikirnya saat istirahat jani dan rara makan di kantin bersama.
jan, kamu benar benar marah pada tia?” tanya rara di sela sela makan mereka.
tentu , dia ceroboh sekali hingga merusak kameraku, dan karena dia kameraku sekarang tidak bisa digunakan lagi.” tegas jani
tapi jan, apa kamu tidak tahu mengapa tia sekarang tidak ada?” sanggah rara
dia pasti tidak berani berhadapan denganku, iyakan?” kata jani.
bukan itu, dia tidak masuk sekolah hari ini karena kepalanya terluka setelah kamu dorong kemarin jan, apa kamu masih tidak bisa memaafkan nya?” jelas rara.
apa benar ra? Aku tidak tahu kalau semua jadi seperti ini. Aku sunggu jahat pada tia, aku menyesal ra. Sepulang sekolah aku akan menemui toa dan memeinta maaf padanya” sesal jani.
Sepulang sekolah jani ditemani rara untuk ke rumah tia. Sesampainya di rumah tia dan melihat keadaan tian, jani sungguh iba dan menyesal. Ia lari dan segera memeluk tia,
tia, maaf kan aku, aku tidak tahu jika keadaannya akan seperti ini” sesal jani.
ia jan aku juga minta maaf atas kejadian kemarin” jawab tia. “aku tidak apa jan” tambah nya.
Kemudian tiga sahabat itu berpelukan beberapa saat. Dan jani pun tersadar bahwa persahabatan yang lebih penting di banding apapun.


cerpen 2


ARTI SAHABAT


Seharusnya siang itu seperti biasa rara, tia dan jani berkumpul di taman sekolah dekat kolam. Namun kali ini ada yang berbeda belum nampak kehadiran jani di sana.
jani kemana ra? Kenapa belum kemari?” tanya tia pada rara yang sudah cukup lama menunggu kehadiran jani.
kata teman teman kelasnya, jani sedang remidi jadi sedikit terlambat keluar kelas” jawab rara.
Namun tak berapa lama jani muncul dari koridor sekolah dan bergegas lari menuju teman temannya.
hey, maaf teman teman tadi aku ada remidi.”kata jani.
iya kita sudah tau kok.” jawab tia. “emm....oiyo jan, aku mau lian foto foto kita saat libue kemarin, kamu bawa kameramu? “ tambah nya
iya, bawa kok.” jawab nya sambil mengeluarkan kamera dari tas nya dan menyerahkannya pada tia.
Saat itu keadaan taman sekolah sedang ramai anak anak juaga sedang berkumpul untuk duduk atau sekedar mengobrol. Saat tia asyik melihat lihat foto yang ada di kamera jano, tiba tiba dua anak laki laki berlari hingga menubruk tia dan tanpa sengaja tia menjatuhkan kamera jani hingga kamera itu terpelanting di genangan air.
Sontak tia dan jani kaget, jani buru buru mengambil kameranya dan mencoba menyalakan kamera itu.
Namun sayanganya kamera itu rusak dan tidak bisa menyala. Jani seketika memarahi tia.
aduh tia, kamu ceroboh skali, lihat ini kameraku rusak gara gara kamu ! “
jani, maaf aku benar benar tidak sengaja aku tidak tau jika kejadiannya jadi begini aku benar benar minta maaf.”
dasar kamu ti!” bentak jani sambil mendorong tia yang ada di depannya lalu berlari meninggalkan tempat itu dan juga teman temannya,. Jani yang saat itu begitu kesal tidak mengetahui apa yang terjadi. Saat ia meninggalkan tia, tia terjatuh akibat dorongan dari jani yang terlalu keras. Kelapa tia terluka karena terkena batu yang ada di bawah nya. Rara dan teman teman lain yang melihat kejadian itu ikut membantu tia.
Keesokan harinya, disekolah jani tetap berkumpul bersama rara. Ia sebenarnya menyadari bahwa hari itu tia sama sekali tidak terlihat, mungkin saja tia hendak berani muncul dihadapan jani setelah kejadian kemarin, pikirnya saat istirahat jani dan rara makan di kantin bersama.
jan, kamu benar benar marah pada tia?” tanya rara di sela sela makan mereka.
tentu , dia ceroboh sekali hingga merusak kameraku, dan karena dia kameraku sekarang tidak bisa digunakan lagi.” tegas jani
tapi jan, apa kamu tidak tahu mengapa tia sekarang tidak ada?” sanggah rara
dia pasti tidak berani berhadapan denganku, iyakan?” kata jani.
bukan itu, dia tidak masuk sekolah hari ini karena kepalanya terluka setelah kamu dorong kemarin jan, apa kamu masih tidak bisa memaafkan nya?” jelas rara.
apa benar ra? Aku tidak tahu kalau semua jadi seperti ini. Aku sunggu jahat pada tia, aku menyesal ra. Sepulang sekolah aku akan menemui toa dan memeinta maaf padanya” sesal jani.
Sepulang sekolah jani ditemani rara untuk ke rumah tia. Sesampainya di rumah tia dan melihat keadaan tian, jani sungguh iba dan menyesal. Ia lari dan segera memeluk tia,
tia, maaf kan aku, aku tidak tahu jika keadaannya akan seperti ini” sesal jani.
ia jan aku juga minta maaf atas kejadian kemarin” jawab tia. “aku tidak apa jan” tambah nya.
Kemudian tiga sahabat itu berpelukan beberapa saat. Dan jani pun tersadar bahwa persahabatan yang lebih penting di banding apapun.


puisi


KEPERGIAN MU


Air matamu mengiris hatiku halus
Kuusapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucat
Terlihat ketakutan kehilangan nafasmu
Nafasmu yang mengalir dalam nafasku


Tak akan kutinggalkan hatimu yang menangis pilu
Telah ada janji pada kedalaman nurani
Akan ikut menyatu kegalauan kasih dalam derita
Meski kekuatan malam hendak menyerbu

puisi


HANYA CINTA


Disaat semua terasa sepi
Disaat hati dirasa benci
Dan di saat kisah tiada bertepi
Hanya cintalah yang kita harapi
Untuk menyembuhkan perih yang tak berhenti


Dikala mentari tiada menyinari
Dikala pelangi tiada warna warni
Dan dikala bumi tiada berseri
Hanya cintalah yang dapat menghidupi
Semua warna yang tlah mati


Diwaktu aku tiada riang lagi
Diwaktu aku sedang patah hati
Dan diwaktu aku terpaku menatap hari
Hanya satu cunta yang aku nanti

cerpen


KADO TERINDAH


karin, jadi mau nonton nggak?” tanya melly
aduh mel, maaf ya aku udah titunggu sama supirku nih, lusa aja gimana?” tawar karin
dengan kecewa melly mendesah.
ya udahlah rin, tapi beneran ya lusa. Aku pengen nonton film nya.....”rajk mellu.
iya aku janji deh. Eh, udah dulu ya mel aku udah di sms sama supir pribadiku.”
emang sejak kapan kamu punya supir pribadi?” tanya melly.
baru kemarin, itu tuh anak kelas XII IPA 5 kak revi, hehehe” jawab karin.
hah, jadi supir kamu kak revi? Kamu jadian sama kak revi? “ tanya melly.
ya gitu deh, udah dulu ya mel. Aku duluan, dada melly sayang !!!” teriak karin sambil ngeloyor pergi.
Ah, dihari ulang tahunku, aku sendiri lagi. Cowok gak punya, sahabat udah punya cowok baru. Dia juga lupa sama ultahku. Enar benar ulang tahun yang tidak mengesankan, keluh melly dalam hati.
Akhirnya melly pulang sendirian. Di depan gerbang sekolah ternyata ada saudara kembar kak revi yaitu kak reva. Ia menghentikan sepeda motornya tepat di sebelah melly.
kok sendirian ? Nggak ada teman ya dek? “ sapa kak reva. Melly tergagap kaget.
eh, iya kak reva. Kak reva ini saudara kembar kak revi ya?” melly balik bertanya.
iya, oh kamu kan yang sering sama ceweknya revikan ? Kamu sahabatnya karin kan? Ayo naik sini kita ngobrolnya sambil perjalanan pulang aja” ajak kak reva.
Lalu dengan malu – malu melly naik keatas motor, membonceng kak reva.
Aaa, baru kali ini aku di bonceng kak reva.....udah tampan, baik hati pula, batin melly.
melly, rumah kamu dimana?” tanya kak reva.
aku tinggal di kompleks perumahan di blok M kak, sekitar 2 km dari sini,” jawab melly.
kamu buru buru pulang gak?” gimana kalu kita jalan jalan dulu? “ ajak kak reva.
Wah , senangnya ! Udah di antar pulang, eh malah sekarang mau diajak jalan jalan sama kakak kelas yang tampan lagi. Enggak nyangka saudara kembarnya kak revi baik juga. Terimakasih tuhan....melly bersorak dalam hati.
mel, kok gak di jawab? Kamu mau gak aku ajak jalan jalan?” tanya kak reva.
eh, em...maaf kak, iya aku mau kok, aku juga gak buru buru pulang. Emangnya kita mau kemana kak?” tanya melly.
udah ikut aja” sahut kak reva dengan menambah kecepatan sepeda motorna.
Melly bingung, ia sempat berpikiran yang tidak tidak. Tapi buru buru ia sadar ia tidak boleh berprasangka buruk, akhirnya ia hanya nurut saja sama kakak kelasnya yang baik itu.
kita sudah sampai, ayo ikut aku !” ajak kak reva menggandeng tangan melly.
Melly nurut saja, ternyata kak reva membawanya ke tepi sebuah danau. Dan disana ada karin dan kak revi rupanya.
happy birthday melly, sahabatku yang paling baik dan paling mengerti aku. Aku sayang kamu mel....'” ucap karin sambil memeluk melly.
Melyy yang terkejutsekaligus terharu, menitihkan air matanya. “iya rin, thanks banget ya, kamu udah kasih surprise buat aku. Kamu sahabatku yang paling baik.” ujar melly.
Sementara itu kak revi dan kak reva yang sejak tadi memperhatikan dua gadis itu akhirnya menengahi.
sudah rin, biarkan melly meniup lilin ulang tahunnya dulu,” saran kak reva.
Akhirnya melly meniup lilin dan memotong kue ultahnya, setelah itu mereka makan bersama sambil ngobrol. “terimakasih banyak ya kak, aku seneng banget hari ini.” ucap melly pada kak reva.
Sementara itu, kak revi dan karin asyik bermain air di tepi danau.
iya mel, sama sama. Eh, aku punya sesuatu buat kamu.” kata kak reva.
Kak reva memberikan kotak warna ungu pada melly.
itu kado untuk kamu mel, karena aku sayang sama kamu.” kata kak reva.
Melly menatap kak reva, ia tidak percaya dengan ucapan kak reva.
serius mel, aku suka dan sayang sama kamu. Aku beneran suka sama kamu bukan karena kamu sahabat dari pacar kembaranku. Bukan itu, tapi aku sayang kamu tulus dari hatiku.” tutur kak reva.
Melly sungguh tidak percaya, ia mengira ini hanyalah mimpi belaka. Lalu ia memberanikan diri menatap mata kak reva, melly menganggukkan kepalanya, ia menerima kak reva.
terima kasih mel, aku janji aku gak akan mengecewakanmu.” ucap kak reva.
Melly tersenyum, ia juga sayang kepada kak reva. Dalam batinnya, ini adalah hari ulangtahun sekaligus kado teridah untuknya.

cerpen by : pipit


Gara – Gara Telat




Mengendarai sepeda pesva, villia meluncur dari rumah menuju SMAN 2 ASRI. Bukan villia jika tidak telat berangkat sekolah. Sampai gerbang seperti biasa villia sudah ditunggu pak burhan selaku malaikat penjaga pintu gerbang SMAN 2 ASRI, di pos satpam. Pak burhan ditemani oleh bapak agus wisnugroho,M.M selaku kepala SMAN 2 ASRI. Villia dalam hati berkata ,”amazing!”, ia sadar hanya dirinya yang telat. Dengan santai dan tanpa rasa berdosa, villia berjalan menghadap pak burhan dan pak agus setelah memarkirkan sepeda di tempat pemarkiran samping pos satpam.


“villia, jam berapa sekarang?” tanya pak agus tersenym penuh makna.
“07.30, pak” jawab villia tegas.
“pantaskah siswa kelas 3 yang menjadi panutandan teladan adik adik kelas berangkat sepagi ini? “
“kahanan.” “berapa kali kamu mendapat surat peringatan?”
“240,itu belum termasuk yang lupa.”
“hebat villia, kamu memecahkan rekor di sekolah ini.”
“terimakasih pak.” jawabku tersenyum kecut.
“ikut saya” kata pak agus melangkah ke suatu tempat yang hanya beliau yang mengetahui. Diiringi langkah pak burhan, dengan hati was – was. Villia mengikuti langkah itu.
Tiba di tempat yang tidak asing, dan memiliki ciri khas tersendiri melalui aromanya, villia mengetahui apa yang difikirkan pak agus terhadap villia. Ya benar, karena telat villia dihukum membersihkan kamar mandi parahnya, villia ditunggu sampai selesai dan dibatasi waktunya. Villia akan mengulang dan waktu dikurangi kalau tidak benar benar bersih, sedangkan pak agus tersenyum penuh kemenangan.


Satujam berlalu, villia belum juga di perbolehkan masuk kelas. Selesai membersihkan kamar mandi, villia diajak menuju lapangan basket, dia harus memebersihkan rumput rumput yang ada di sekeliling lapangan.


Belum hilang rasa capek yang di rasa, villia diajak ke depan perpustakaan, villia menguras dan membersihkankan kolam yang ada di depan perpus. Bukan main rasa lelah melanda villia, hingga serasa ingin pingsan.


Seusai membersihkan kamar mandi, rumput rumput di lapangan basket dan kolam, villia pergi ke BK untuk meminta surat izin masuk kelas. Sampai kelas villia masih harus mendengarkan nasihat dari guru matapelajaran PKN, bu helen namanya. Kepala villia serasa akan pecah, disamping kelelahan dia juga tidak suka mendengarkan cerita yang membuat dia semakin mabuk kepayang. Akhirnya villia pingsan dan kapok berangkat telat.

puisi by : septi


RASA


Ku rasa.....
Kau seperti api yang menyala
Membakar seluruh jiwa
Menjadikan abu lemah tak bermakna
Yang kurasakan
Hanya dapat ku nyatakan
Kepadamu ku kisahkan
Tak berartinya pengorbanan

puisi by : fita kumala


PUTIH


Oh yang putih
hari cerah berubah menjadi malam gelap
aku ini siapa sudah terbangun tapi tak beranjak
oh kapur putih
seperti jiwa – jiwa yang patah
jatuh kedalam mata
ingin menangis tetap tidak ada air mata
ingin memukul semuanya menjadi hancur
tetapi aku tak mendapat hiburan
hanya kau yang memberiku hiburan
kau adalah luka yang tak terlihat
tak ada alasan mengapa kau menyakitiku
berapa banyak cinta tidak akan pernah cukup
tidak cukup untuk luka yang luar biasa

BRYAN. Powered by Blogger.

DAFTAR ISIAN

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More